Senin, 12 Oktober 2009

Manajemen Trafik pada ATM

Pada artikel ini saya akan membahas tentang manajemen trafik ATM.

Pada awal artikel ini saya kan membahas tentang Teknologi Multimedia.
Teknologi Multimedia : Perpaduan dari teknologi komputer baik perangkat keras maupun perangkat lunak dengan teknologi elektronik,perkembangan serta pemanfaatan teknologi multimedia banyak digunakan hampir diseluruh aspek kegiatan.

Setelah itu kita akan memasukkan informasi tentang multimedia yang mana terdapat kompresi sinyal video dalam bandwith yang akan di transfer melalui jaringan. Pada saat informasi multimedia ditransmisikan melalui suatu jaringan, trafik untuk sinyal video membutuhkan bandwidth yang lebih, dan juga membutuhkan tingkat jaminan quality of service (QoS) yang tinggi dari jaringan. Untuk mengurangi kebutuhan bandwidth, sinyal video dikompresi terlebih dahulu sebelum ditansmisikan melalui jaringan.

Kompresi sinyal video didasarkan pada mengurangi informasi redundancy temporal dan spatial dari suatu informasi video.

Kompresi sinyal video MPEG terdiri dari jenis-jenis frame yang berbeda (I, B dan P), dengan bermacam-macam bit rate. Sejumlah frame-frame dikelompokkan bersama ke dalam suatu group of picture (GoP).
GoP dimulai dengan I-frame, diikuti oleh B-frame dan P-frame. Jika GoP termasuk n frame
dengan (m - 1) B-frames berurutan antara P-frame, GoP ditandai dengan MmNn.

Kompresi mereduksi/menurunkan bit rate dari informasi multimedia. Dimana kompresi sinyal video secara umum adalah highly bursty. Bit rate secara tiba – tiba berubah dari frame ke frame, I-frame memiliki bit rate yang tertinggi diantara ketiga jenis frame, dan B-frame biasanya memiliki rate yang terkecil.

Bursty alami dari informasi multimedia mengharuskan pengaturan frafik secara efisien pada saat ditransmisikan melalui suatu jaringan asynchronous transfer mode (ATM). Hal ini membangkitkan masalah manajemen trafik sehubungan dengan transmisi trafik multimedia melalui jaringan ATM.

Asynchronous Transfer Mode (ATM) adalah teknik transmisi dengan paket-paket yang menggunakan teknologi switching dan multiplexing berorientasi sel. Dengan teknologi ini, kita dapat memanfaatkan berbagai kelas layanan, interkoneksi LAN (Local Area Network) berkecepatan tinggi, suara, video dan aplikasi multimedia lainnya. ATM memiliki manajemen bandwidth yang efisien dan operasi yang mudah.

Berbagai keuntungan dari jaringan ATM, seperti kecepatan trunk yang tinggi, bit error rate yang rendah, layanan yang freksibel (bandwidth on demand), dan kapasitas multiplexing yang tinggi
membuatnya sangat sesuai untuk transmisi multimedia dengan jaminan QoS.

Persamaan waktu puncak (peak) dari banyak arus sinyal video dapat mengakibatkan kongesti di jaringan dan menurunkan kualitas sinyal video, sehingga Congestion control penting untuk jaminan kualitas informasi multimedia.

Lebih dari itu didalam transmisi multiflexing, efisiensi alokasi bandwidth antara berbagai macam informasi multimedia akan meningkatkan pemanfaatan sumber daya jaringan. Suatu jaringan dapat diatur lebih efisien jika trafik yang memasuki jaringan adalah smooth. Untuk mentransmisikan sinyal video, arus multimedia yang tak terduga dapat dibentuk untuk
melancarkan trafik arus multimedia. Flow control digunakan untuk mengatur rate trafik antara pengirim dan penerima sedemikian sehingga cepat/lambatnya transmitter tidak akan mengakibatkan overflow/underflow di penerima, dimana kualitas sinyal video pada penerima menurun baik untuk overflow atau underflow.

Pada saat informasi multimedia ditransmisikan melalui suatu kanal bandwidth yang berubah-ubah secara dinamik, seperti layanan available bit rate (ABR) dari jaringan ATM tergantung dari tingkat kongesti dari jaringan.

Jumlah bandwidth jaringan yang tersedia untuk informasi multimedia bervariasi dari waktu ke waktu. Dalam kasus kongesti, bit rate dari sumber dapat diturunkan untuk membantu memulihkan jaringan dari kongesti. Perlu pengaturan trafik multimedia melalui jaringan ATM untuk memperoleh pemanfaatan jaringan yang terbaik, seperti menghindari jaringan kongesti dan menyediakan QoS yang dapat diterima pemakai dengan biaya layangan yang rendah.
Traffic shapping dan rate control, congestion control, bandwidth allocation, flow control.

video scalability adalah beberapa tantangan secara teknis yang dipertimbangkan untuk pengaturan trafik multimedia pada jaringan ATM. Videoconferencing, video on demand, telemarketing adalah beberapa aplikasi multimedia yang dapat dijalankan melalui jaringan ATM.
Sistem running client/server pada suatu jaringan ATM terdiri dari suatu array dari server, jaringan ATM, dan sejumlah client yang mungkin, seperti ditunjukkan pada gambar 1. Client dan server disebut juga end system. Server terdiri dari sumber multimedia (multimedia library), buffer server, dan transmitter yang outgoing rate dapat dikendalikan dengan umpan balik baik
dari jaringan maupun client/pelanggan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar